Minggu, 06 November 2016

NORMA DAN ETIKA DALAM PEMASARAN PRODUKSI, MANAJEMEN SDM DAN FINANSIAL

NORMA DAN ETIKA DALAM PEMASARAN PRODUKSI,
MANAJEMEN SDM DAN FINANSIAL
Pengertian konsumen sendiri adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Dengan kata lain, kenyataan bahwa dalam pasar yang bebas dan terbuka hanya mereka yang unggul, termasuk unggul dalam melayani konsumen secara baik dan memuaskan, akan benar-benar keluar sebagai pemenang. Maka kalau pasar benar-benar adalah sebuah medan pertempuran, pertempuran pasar adalah pertempuran keunggulan yang fair, termasuk keunggulan nilai yang menguntungkan banyak pihak termasuk konsumen.
ETIKA IKLAN
Dalam periklanan, etika dan persaingan yang sehat sangat diperlukan untuk menarik konsumen. Karena dunia periklanan yang sehat sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi suatu negara. Sudah saatnya iklan di Indonesia bermoral dan beretika. Berkurangnya etika dalam beriklan membuat keprihatinan banyak orang. Saat ini banyak kita jumpai iklan-iklan di media cetak dan media elektronik menyindir dan menjelek-jelekkan produk lain. Memang iklan tersebut menarik, namun sangat tidak pantas karena merendahkan produk saingannya. Di Indonesia iklan-iklan yang dibuat seharusnya sesuai dengan kebudayaan kita dan  bisa memberikan pendidikan bagi banyak orang. Banyak sekali iklan yang tidak beretika dan tidak sepantasnya untuk di iklankan.
Makin tingginya tingkat persaingan menyebabkan  produsen lupa atau bahkan pura-pura lupa bahwa iklan itu harus beretika. Banyak sekali yang melupakan etika dalam beriklan.
MULTIMEDIA ETIKA BISNIS
Bisnis multimedia berperan penting dalam menyebarkan informasi, karena multimedia is the using of media variety to fulfill commu­nications goals. Elemen dari multimedia terdiri dari teks, graph, audio, video, and animation. Bicara mengenai bisnis multimedia, tidak bisa lepas dari stasiun TV, koran, majalah, buku, radio, internet provider, event organizer, advertising agency, dll.
Multimedia memegang peranan penting dalam penyebaran informasi produk salah satunya dapat terlihat dari iklan-iklan yang menjual satu kebiasaan/produk yang nantinya akan menjadi satu kebiasaan populer. Sebagai  saluran komunikasi, media berperan efektif sebagai pembentuk sirat konsumerisme.
 ETIKA PRODUKSI
Dalam upaya produsen untuk memperoleh keuntungan, pasti mereka akan melakukan banyak hal untuk memperolehnya. Termasuk mereka bisa melakukan hal hal yang mengancam keselamataan konsumen. Padahal konsumen dan produsen bekerjasama.Seharusnya produsen memberi perhatian dan menjaga konsumen sebagai tanda terima kasih telah membeli barang atau menggunakan jasa yang mereka tawarkan.
Namun banyak produsen yang tidak menjalankan hal ini. Produsen lebih mementingkan laba. Bahkan, konsumen ditipu, konsumen ditawarkan hal-hal yang mereka butuhkan, tapi pada kenyataannya, mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan mereka tidak memperoleh sesuai dengan apa yang ditawarkan.
ETIKA KERJA
nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh karyawan perusahaan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari. Perusahaan dengan etika kerja yang baik akan memiliki dan mengamalkan nilai-nilai, yakni :
HAK-HAK PEKERJA
1.    Hak dasar pekerja mendapat perlindungan atas tindakan PHK
2.    Hak khusus untuk pekerja perempuan
3.    Hak dasar mogok
4.    Hak untuk membuat PKB (Perjanjian Kerja Bersama)
5.    Hak dasar pekerja atas pembatasan waktu kerja, istirahat, cuti dan libur
6.    Hak pekerja atas perlindungan upah
7.    Hak pekerja untuk jaminan sosial dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
8.    Hak pekerja untuk hubungan kerja
Sumber:


PRINSIP DALAM BISNIS DAN LINGKUNGAN

PRINSIP DALAM BISNIS DAN LINGKUNGAN
prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :
*        Prinsip Otonomi : sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang baik untuk dilakukan.
*        Prinsip Kejujuran : terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran.
*        Prinsip Keadilan : menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
*        Prinsip Saling Menguntungkan :  menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
*        Prinsip Integritas Moral  : terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
Prinsip etika di lingkungan hidup, antara lain:
*        Prinsip Tanggung Jawab Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya.
*        Prinsip Solidaritas Yaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
*        Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian Prinsip satu arah, menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam.
*        Sikap Hormat terhadap Alam Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya.
*        Prinsip “No Harm” Yaitu Tidak Merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam secara tidak perlu.
*        Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Ini berarti, pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup manusia.
*        Prinsip Keadilan Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari.
*        Prinsip Demokrasi Prinsip ini didasari terhadap berbagai jenis perbedaan keanekaragaman sehingga prinsip ini terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya, rusak-tidaknya, suatu sumber daya alam.
*        Prinsip Integritas Moral Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya alam.
Sumber:

MODEL ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER NILAI ETIKA & FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJERIAL

MODEL ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER NILAI ETIKA
& FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJERIAL
Model Etika Dalam Bisnis Carroll dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007:49) membagi tiga tingkatan manajemen dilihat dari cara para pelaku bisnis dalam menerapkan etika dalam bisnisnya :
*        Immoral Manajemen
Tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip etika bisnis. Para bisnis yang tergolong pada tipe Immoral Manajemen biasanya memanfaatan kelemahan dalam komunikasi untuk keuntungan diri sendiri, baik secara individu ataupun kelompok.
*        Amoral Manajemen
Amoral Manajemen sangat berbeda dengan Immoral Manajemen manajemen ini bukan sama sekali tingak mengenal etika atau moralitas. Ada 2 jenis tipe Amoral, yaitu manajer yang tidak sengaja berbuat Amoral dan majer yang sengaja berbuat Amoral.
*        Moral Manajemen
Tingkat tertinggi dari penerapan nilai etika dalam bisnis adalah moral manajemen. Dalam moral manajemen, nilai etika dan moral disimpan pada level tertinggi dari segala bentuk prilaku dan aktivitas bisnisnya.
*        Agama
Sumber dari segala moral dalam etika apapun dengan kebenaranya yang terbukti. Tidak boleh diragukan lagi nilai-nilai etka yang bersumber dari agama.
*        Hukum
Hukum merupakan aturan hidup yang berdifat memaksa dan pelanggar dapat diberi hukuman yang pantas dan nyata. Hukum moral ini banyak mewarnai nilai-nilai etika
*        Filsafat
Sumber utama nilai etika yang dapat dijadikana sebagai acuan dan referensi dalam pengendalian prilaku bisnis dengan aktifitas usaha bisnisnya adalah filsafat.
*        Budaya
Pengalaman dan perkembangan budaya, baik budaya dari suatu bangsa maupun budaya yang bersumber dari berbagai negara (Cracken, 1987)
Leadership
Pemimpin menjadi pemegang kunci pelaksanaan yang senantiasa dilihat oleh seluruh karyawan. Diberbagai kondisi, saat krisis sekalipun, seorang pemimpin harusnya memiliki kinerja etika yang tinggi dan emosional. Pada umumnya dibutuhkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual dari seorang pemimpin dalam mencapai etika bisnis.
Strategi dan performasi
Sebuah perusahaan yang jelek akan memiliki kesulitan besar untuk menyelaraskan target yang ingin dicapai perusahaannya dengan standar etika. Karena keseluruhan strategi perusahaan yang disebut juga excellence harus bisa melaksanakan seluruh kebijakan-kebijakan perusahaan guna mencapai suatu tujuan.
Karakter individu
Perjalanan hidup suatu perusahaan tidak lain adalah karena peran banyak individu dalam menjalankan fungsi-fungsinya dalam perusahaan tersebut. Perilaku para individu ini tentu akan sangat mempengaruhi pada tindakan-tindakan mereka ditempat kerja atau dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.
*        Budaya
Budaya organisasi adalah suatu kumpulan nilai-nilai, norma-norma, ritual dan pola tingkah laku yang menjadi karakteristik suatu organisasi. Setiap budaya perusahaan akan memiliki dimensi etika yang didorong tidak hanya oleh kebijakan-kebijakan formal perusahaan, tapi juga karena kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang berkembang dalam organisasi perusahaan tersebut, sehingga kemudian dipercayai sebagai suatu perilaku, yang bisa ditandai mana perilaku yang pantas dan mana yang tidak pantas.

Defisi Etika sebagai Profesi

DEFISI ETIKA SEBAGAI PROFESI
Etika : adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika penerapan konsep dan mencakup analisis sepeeti, baik, buruk, salah, benar, dan juga tanggung jawab. Etika mempersoalkan bagaimana cara manusia harus bertindak
profesi : pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuaan. Contoh profesi adalah pada bidang kedokteran, keuangan,   militer,hukum, teknik desainer, tenaga pendidikan.
Pengertian Etika Profesi  : seseorang yang melalukan pekerjaan dalam waktu dan hidup dari pekerjaan dalam mengandalkan keahlian dan keterampilan, serta memiliki komitmen pridadi
SUMBER :
-          wikipedia.com

Paham Tradisional dalam Bisnis

Paham Tradisional dalam Bisnis
Prinsip No Harm : Yaitu prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain.
            Prinsip ini menuntuk agar dalam interaksi sosial apapun setiap orang harus menahan dirinya untuk tidak sampai merugikan hak dan kepentingan orang lain, sebagaimana ia sendiri tidak mau agar hak dan kepentingannya dirugikan oleh siapapun.
            Dalam bisnis, tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, entah sebagai konsumen, pemasok, penyalur, karyawan, investor, maupun masyarakat luas.
Prinsip Non-Intervention : Yaitu prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut agar demi jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang, tidak seorangpun diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam kehidupan dan kegiatan orang lain.
            Campur tangan dalam bentuk apapun akan merupakan pelanggaran terhadap hak orang yang merupakan suatu harm (kerugian) dan itu berarti telah terjadi ketidakadilan.
            Dalam hubungan antara pemerintah dan rakyat, pemerintah tidak diperkenankan ikut campur tangan dalam kehidupan pribadi setiap warga negara tanpa alasan yang dapat diterima, dan campur tangan pemerintah akan dianggap sebagai pelanggaran keadilan.
            Dalam bidang ekonomi, campur tangan pemerintah dalam urusan bisnis setiap warga negara tanpa alasan yang sah akan dianggap sebagai tindakah tidak adil dan merupakan pelanggran atas hak individu tersebut, khususnya hak atas kebebasan.
Prinsip Keadilan Tukar : Atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud dan terungkap dalam mekanisme harga pasar.
q  Merupakan penerapan lebih lanjut dari no harm secara khusus dalam pertukaran dagang antara satu pihak dengan pihal lain dalam pasar.
q   Adam Smith membedakan antara harga alamiah dan harga pasar atau harga aktual. Harga alamiah adalah harga yang mencerminkan biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh produsen, yang terdiri dari tiga komponen yaitu biaya buruh, keuntungan pemilik modal, dan sewa. Harga pasar atau harga aktual adalah harga yang aktual ditawarkan dan dibayar dalam transaksi dagang di dalam pasar.
q  Kalau suatu barang dijual dan dibeli pada tingkat harga alamiah, itu berarti barang tersebut dijual dan dibeli pada tingkat harga yang adil. Pada tingkat harga itu baik produsen maupun konsumen sama-sama untung. Harga alamiah mengungkapkan kedudukan yang setara dan seimbang antara produsen dan konsumen karena apa yang dikeluarkan masing-masing dapat kembali (produsen: dalam bentuk harga yang diterimanya, konsumen: dalam bentuk barang yang diperolehnya), maka keadilan nilai tukar benar-benar terjadi.
q  Dalam jangka panjang, melalui mekanisme pasar yang kompetitif, harga pasar akan berfluktuasi sedemikian rupa di sekitar harga alamiah sehingga akan melahirkan sebuah titik ekuilibrium yang menggambarkan kesetaraan posisi produsen dan konsumen.


Keadilan Dalam Bisnis

Keadilan Dalam Bisnis
            Menurut Hughes dan kapoor dalam alma (1889;21) yaitu Bisnis adalah suatu kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
            Bisnis adalah sebuah usaha, dimana setiap orang atau kelompok harus siap untung & siap rugi. bisnis tidak hanya tergantung dengan modal uang, tetapi banyak faktor yang mendukung terlaksananya sebuah bisnis, misalnya : reputasi, keahlian, ilmu, sahabat & kerabat dapat menjadi modal bisnis.
            Keadilan menurut  Ibnu Taymiyyah (661-728 H) adalah memberikan sesuatu kepada setiap anggota masyarakat sesuai dengan haknya yang harus diperolehnya tanpa diminta; tidak berat sebelah atau tidak memihak kepada salah satu pihak; mengetahui hak dan kewajiban, mengerti mana yang benar dan mana yang salah, bertindak jujur dan tetap menurut peraturan yang telah ditetapkan.
            Keadilan merupakan suatu hal yang abstrak, bagaimana mewujudkan suatu keadilan jika tidak mengetahui apa arti keadilan. Untuk itu perlu dirumuskan definisi yang paling tidak mendekati dan dapat memberi gambaran apa arti keadilan. Definisi mengenai keadilan sangat beragam, dapat ditunjukkan dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para pakar di bidang hukum yang memberikan definisi berbeda-beda mengenai keadilan.


Tanggung Jawab kpd Pelanggan, Karyawan, pemegang Saham,Lingkungan dan Komunitas

1. Tanggung Jawab Kepada Pelanggan
Praktik tanggung jawab penjualan adalah perusahaan perlu petunjuk yang membuat karyawan tidak berani menggunkan strategi penjualan yang terlalu agresif atau advertasi yang menyesatkan. Sebaiknya karyawan juga memakai survei kepuasan pelanggan untuk menyakinkan bahwa pelanggan diperlakukan dengan semestinya oleh karyawan bagian penjualan. Survei harus dilakukan setelah dilakukannya pelanggan membeli dan memutuskan apakah produknya sudah sesuai dengan yang dikatakan oleh karyawan bagian penjualan.
            Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada hanya menyediakan barang atau jasa. Perusahaan dalam hal ini mempunyai tanggung jawab penuh ketika memproduksi dan menjual produknya.
Agar perusahaan dapat menjamin tanggung jawab sosial kepada pelanggannya menurut saya ada beberapa cara :
  1. Adanya kritik saran terhadap produk jasa atau barang yang perusahaan produksi. Perusahaan sebaiknya mencatat telepon pelanggan yang dapat dihubungi agar apabila pelanggan mempunyai keluhan mengenai kualitas produksi perusahaan dapat langsung menanggapi keluhan konsumen tersebut.
  2. Ciptakan kode etik. Perusahaan dapat menciptakan kode etik bisnis yang memberikan serangkaian petunjuk untuk kualitas produksi sekaligus sebagai petunjuk bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik seharusnya dipelihara.
  3. Umpan balik pelanggan. Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan balik atas barang atau jasa yang mereka beli, walaupun pelanggan tidak menghubungi untuk memberikan keluhan.

2. Tanggung Jawab kepada Karyawan
            suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya). perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka
yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
*        KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
            Perseroan mempunyai komitmen dan kesadaran untuk selalu patuh terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk peraturan di bidang kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup. Perseroan telah memiliki buku manual Aturan-Aturan Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku bagi seluruh karyawan dan manajemen Perseroan. Tujuan diterbitkannya aturan tersebut agar setiap karyawan dapat memahami dan mempraktikan pedoman/aturan dasar keselamatan dan kesehatan kerja dengan benar sehingga tidak
tidak mengalami kecelakaan kerja. Selain itu Perseroan juga mempunyai slogan mengenai Praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yaitu “Hentikan Produksi/Kegiatan Bila Tanpa Jaminan Keselamatan & Kesehatan Kerja”. Sedangkan kebijakan K3 Perseroan adalah sebagai berikut :
  1. Meningkatkan kemampuan dari Risk Assesment untuk mempromosikan penggunaan SMK3 yang efektif
  2. Melanjutkan tradisi kegiatan keselamatan kerja dengan tidak membuatnya sebagai kegiatan rutin yang berulang,
  3. Memperlakukan bawahan sebagai anggota keluarga dan menjamin keselatannya ditempat kerja. Megembangkan prinsip dasar keselamatan dari peralatan dan terus melakukan perbaikan lingkungan kerja,
  4. Melaksanakan kegiatan K3 sebagai bagian dari kegiatan produksi dengan memberikan dukungan yang diperlukan bagi manajemen lini,
  5. Mematuhi semua perundangan dan persyaratan yang terkait K3,
  6. Menggerakan partisipasi proaktif dari karyawan dalam semua kegiatan K3, melalui interaksi dan komunikasi yang terbuka, jujur dan adil di tempat kerja.




4.   Tanggung Jawab Kepada Pemegang Saham
            Tanggung jawab pemegang saham sebatas pada jumlah nilai saham yang disetornya. Dia akan bertanggung jawab secara pribadi (tidak terbatas) bila memenuhi salah satu kondisi:
*        melakukan satu atau lebih hal yang mengakibatkan terjadinya pengungkapan tabir perusahaan (piercing corporate veil; lihat Pasal 3 Undang-Undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas); atau
*        menjadi penanggung pribadi (personal guarantor) berdasarkan perjanjian penanggungan pribadi sehubungan dengan transaksi pemberian fasilitas kredit oleh bank kepada perusahaan yang bersangkutan berdasarkan perjanjian kredit atau pinjaman tertentu.

            Kewajiban pembayaran oleh pemegang saham yang dimaksud di atas dapat timbul dari titik atau sudut pandang yang berlainan, yaitu dari salah satu dari kondisi butir (a) dan (b) di atas, atau bahkan keduanya. Dalam hal butir (a), pendekatan (baca: sudut pandang) yang dilakukan adalah pertanggung jawaban dilihat dari sisi ketentuan hukum perusahaan. Sedangkan, dalam hal butir (b), pendekatan yang kedua adalah pertanggung jawaban yang dilihat dari sisi struktur transaksi pemberian fasilitas kredit. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa setiap dari kedua pendekatan tersebut tidak ada yang paling benar, karena hanya merupakan pendekatan dalam melakukan analisa apakah pemegang saham dapat dimintakan pertanggungjawabannya secara pribadi. Jadi, kondisi dimana/bila pemegang saham harus atau dapat bertanggung jawab secara pribadi tersebut lah yang harus lebih diperhatikan daripada sejauh mana kewajiban dia itu dapat dimintakan.


5.   Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan & Komunitas
Tanggung jawab Perusahaan terhadap Komunitas ialah Perusahaan harus mampu memenuhi permintaan dengan  memberikan produk terbaik yang dihasilkan Perusahaan terhadap komunitas dan juga perusahaan harus bisa menjaga nama baiknya di komunitas itu agar permintaan akan produk terus meningkat, dengan demikian maka omset perusahaan akan naik dan hal tersebut bisa membangun perusahaan ke arah yang lebih baik .
Salah satu  faktor eksternal yang dapat mempengaruhi majunya suatu perusahaan adalah Komunitas. Dengan demikian Perusahaan harus mampu memenuhi tanggung jawabnya terhadap Komunitas agar Perusahaan tersebut bisa berkembang maju.
Perusahaan memiliki tanggung jawab  sosial terhadap lingkungan , masyarakat, karyawan dan juga komunitas. Jika perusahaan mampu untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut maka secara tidak langsung akan membangun perusahaan itu ke arah yang lebih baik dikarenakan ada efek positif dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan.